oh iya perkenalkan dulu hamster gue, dia berjenis anggora, yang cewek mempunyai warna bulu putih-krem, yang cowok mempunyai warna bulu coklat tua. saat itu kedua hamster ini tidak mempunyai nama, akhirnya saya terpikir untuk memberikan nama. namanya didapat tanpa pikir panjang dan nama yang tiba-tiba terlintas dipikiran gue. mereka adalah :
tingting, sang bunda
tongtong, sang ayah
sekitar 3 bulan pertama, mereka dikaruniai 3 ekor bocah-bocah hamster, yang sebenarnya sudah gue persiapkan namanya yakni, tangtang, tengteng, dan tungtung. akan tetapi karena pemiliknya bodoh, dan tidak berpengalaman dalam mengurus bocah hamster, bocah-bocah hamster itu pun mati dalam 1 hari (ngga nyampe malah).rasa duka mewarnai keluarga hamster ini.
kemudian, kami sekeluargapun berusaha menghibur sang bunda yang baru saja kehilangan bocah-bocahnya. (ngga juga sih)
namun, sekitar 2-3 bulan kemudian sang bunda ini dikaruniai bocah lagi. kali ini berjumlah 7. sungguh jumlah yang fantastik untuk jenis ini. karena (katanya), biasanya hamster berjenis anggora tidak melahirkan bayi sebanyak itu. dan hal ini membuat gue kebingungan untuk memberi nama.
karena itu gue khawatir kalo ternyata ntar gedenya mereka pada cacat mental dan fisik.
berhubung bocah hamster itu tidak bisa digabung dengan sang ayah, jadi gue memisahkan tongtong dari tingting supaya tingting bisa fokus menyusui sang bocah-bocah.
gue memutuskan untuk membeli 2 kandang baru, yang kecil dan yang besar. yang kecil dimaksudkan untuk rumah baru sang anak. dan yang besar untuk rumah sementara waktu sang ayah.
kemudian gue mengamati perubahan demi perubahan yang terjadi dengan harap-harap cemas.
hari pertama, baik-baik saja.
hari ketiga, baik-baik saja.
hari kelima, tetap baik-baik saja.
seminggu kemudian, baik-baik saja.
2 minggu kemudian, mati satu, tinggal enam.
ini saat berusia 2 minggu lah kira-kira, dia sudah mulai liar, dan mulai manjat-manjat
yang dibawah adalah sang bunda, tingting
ini saat berusia 2 minggu juga, ada 6 ekor bocah hamster.
gue : pa, itu anaknya banyak, sehat lagi.
papa : itu bisa dijual tuh
gue : kalo dijual laku ngga ya?
papa : (dengan ke-sok-tau-an) laku tuh, 15-20ribu mungkin perekor
gue : wah lumayan tuh 7 kali 15 aja udah banyak haha
papa : iya kita bikin ternak hamster aja ya
gue : boleh-boleh, jadi nanti kalo ada orang yang ulangtahun kasihnya anak hamster aja jadi ngga usah beli kado lagi
papa : nah iya tuh jadi kan bisa bermanfaat juga itu bayi hamster.
sungguh tidak mau rugi.
senang rasanya ketika bocah-bocah hamster itu sudah bisa lari-lari.
saat itu gue yakin kalo itu bocah bakalan hidup sampe gede.
ternyata, sekitar 3mingguan.
hari pertama
mama : eh itu anaknya kok tinggal 5?
papa : oh paling itu mau mati tadinya, trus dimakan induknya
mama : oh ..
hari kedua
adik : eh itu kok anaknya tinggal 4?
papa : oh paling itu mau mati tadinya, trus dimakan induknya
adik : masa sih? (bingung dan tak percaya)
hari ketiga
papa : eh itu kok anaknya tinggal 3?
gue : wah jangan-jangan kabur lagi, itu bocah kan badannya masih kecil, jadi bisa nyelip-nyelip
mama : eh iya mungkin, yaudah pisahin pisahin!
akhirnya 3 bocah itu dimasukin ke rumah barunya. kecil sih, tapi ya sesuai lah sama ukurannya.
dengan begini gue ngga perlu repot-repot memikirkan nama barunya karena jumlahnya sudah 3 lagi, maka nama yang dipake bisa seperti rencana semula yaitu : tangtang, tungtung, dan tengteng.
hari berikutnya, masih sehat wal afiat
hari berikutnya lagi, tetap sehat.
hari berikutnya lagi lagi, mati satu, tinggal 2
sorenya di hari yang sama, kaki sang bocah yang satu kecengklak tapi kalo kata adik gue, itu patah tulang.
tengah malamnya, sang bocah yang kakinya kecengklak mati dengan posisi yang ngga enak.
pagi harinya, tinggalah seorang diri sang bocah.
agak siangan dikit, ikutan mati menyusul saudara-saudaranya.
begitulah kisah tragis bocah-bocah hamster gue. dan sekarang hamster gue kembali tinggal 2.
maaf kan aku ya bocah-bocah hamster, yang tidak bisa mengurus kalian dengan benar, semoga arwah kalian diterima disisinya. Amin
ini video atraksi tingting yang hiperaktif :