Selasa, 16 Desember 2008

kisah tragis sang hewan peliharaan

pada suatu hari, lupa tepatnya kapan. gue berkeinginan untuk memelihara seekor binatang, entah itu anak kucing atau anak anjing. akan tetapi mama dan papa bersitegang, yang satu milih anjing, yang satu milih kucing, dan sang adik tidak memilih karena dia tidak suka binatang.
akhirnya gue pergilah ke petshop bersama keluarga gue.
petshop, yang tepatnya berlokasi di jalan barito, gue sibuk melihat-lihat hewan-hewan yang lucu itu. tetapi tidak ada kucing atau anjing yang menarik perhatian gue.

dikarenakan persitenggang-an antara mama dan papa, akhirnya kami memutuskan untuk memelihara 2 ekor hamster. (menurut pengalaman gue yang dulu-dulu, hamster yang gue pelihara selalu mati kalo ngga ya kabur)

hari-hari berikutnya hamster gue selalu dimanjain, dikasih makan banyak, kandang dibersihin terus, dikasih mainan, (dan dimainin)
oh iya perkenalkan dulu hamster gue, dia berjenis anggora, yang cewek mempunyai warna bulu putih-krem, yang cowok mempunyai warna bulu coklat tua. saat itu kedua hamster ini tidak mempunyai nama, akhirnya saya terpikir untuk memberikan nama. namanya didapat tanpa pikir panjang dan nama yang tiba-tiba terlintas dipikiran gue. mereka adalah :

tingting, sang bunda


tongtong, sang ayah

sekitar 3 bulan pertama, mereka dikaruniai 3 ekor bocah-bocah hamster, yang sebenarnya sudah gue persiapkan namanya yakni, tangtang, tengteng, dan tungtung. akan tetapi karena pemiliknya bodoh, dan tidak berpengalaman dalam mengurus bocah hamster, bocah-bocah hamster itu pun mati dalam 1 hari (ngga nyampe malah).

rasa duka mewarnai keluarga hamster ini.

kemudian, kami sekeluargapun berusaha menghibur sang bunda yang baru saja kehilangan bocah-bocahnya. (ngga juga sih)

namun, sekitar 2-3 bulan kemudian sang bunda ini dikaruniai bocah lagi. kali ini berjumlah 7. sungguh jumlah yang fantastik untuk jenis ini. karena (katanya), biasanya hamster berjenis anggora tidak melahirkan bayi sebanyak itu. dan hal ini membuat gue kebingungan untuk memberi nama.
karena itu gue khawatir kalo ternyata ntar gedenya mereka pada cacat mental dan fisik
.

gue tidak mau hal yang kemarin terulang lagi, oleh sebab itu, gue mencari pengetahuan tentang bayi hamster lewat google, serta berbagi pengalaman dengan orang kantin gue yang bernama Ajum (soalnya sehari sebelum hamster gue lahiran, hamsternya dia juga lahiran) dan menerapkannya pada hamster gue.

berhubung bocah hamster itu tidak bisa digabung dengan sang ayah, jadi gue memisahkan tongtong dari tingting supaya tingting bisa fokus menyusui sang bocah-bocah.
gue memutuskan untuk membeli 2 kandang baru, yang kecil dan yang besar. yang kecil dimaksudkan untuk rumah baru sang anak. dan yang besar untuk rumah sementara waktu sang ayah.

kemudian gue mengamati perubahan demi perubahan yang terjadi dengan harap-harap cemas.

hari pertama, baik-baik saja.
hari ketiga, baik-baik saja.
hari kelima, tetap baik-baik saja.

seminggu kemudian, baik-baik saja.
2 minggu kemudian, mati satu, tinggal enam.



ini saat berusia 2 minggu lah kira-kira, dia sudah mulai liar, dan mulai manjat-manjat
yang dibawah adalah sang bunda, tingting

ini saat berusia 2 minggu juga, ada 6 ekor bocah hamster.


kemudian gue dan papa mulai berpikir dari segi ekonomi
gue : pa, itu anaknya banyak, sehat lagi.

papa : itu bisa dijual tuh

gue : kalo dijual laku ngga ya?

papa : (dengan ke-sok-tau-an) laku tuh, 15-20ribu mungkin perekor

gue : wah lumayan tuh 7 kali 15 aja udah banyak haha

papa : iya kita bikin ternak hamster aja ya

gue : boleh-boleh, jadi nanti kalo ada orang yang ulangtahun kasihnya anak hamster aja jadi ngga usah beli kado lagi

papa : nah iya tuh jadi kan bisa bermanfaat juga itu bayi hamster.

sungguh tidak mau rugi.

senang rasanya ketika bocah-bocah hamster itu sudah bisa lari-lari.
saat itu gue yakin kalo itu bocah bakalan hidup sampe gede.
ternyata, sekitar 3mingguan.

hari pertama
mama : eh itu anaknya kok tinggal 5?
papa : oh paling itu mau mati tadinya, trus dimakan induknya
mama : oh ..

hari kedua
adik : eh itu kok anaknya tinggal 4?
papa : oh paling itu mau mati tadinya, trus dimakan induknya
adik : masa sih? (bingung dan tak percaya)

hari ketiga
papa : eh itu kok anaknya tinggal 3?
gue : wah jangan-jangan kabur lagi, itu bocah kan badannya masih kecil, jadi bisa nyelip-nyelip
mama : eh iya mungkin, yaudah pisahin pisahin!

akhirnya 3 bocah itu dimasukin ke rumah barunya. kecil sih, tapi ya sesuai lah sama ukurannya.
dengan begini gue ngga perlu repot-repot memikirkan nama barunya karena jumlahnya sudah 3 lagi, maka nama yang dipake bisa seperti rencana semula yaitu : tangtang, tungtung, dan tengteng.
hari berikutnya, masih sehat wal afiat
hari berikutnya lagi, tetap sehat.
hari berikutnya lagi lagi, mati satu, tinggal 2
sorenya di hari yang sama, kaki sang bocah yang satu kecengklak tapi kalo kata adik gue, itu patah tulang.
tengah malamnya, sang bocah yang kakinya kecengklak mati dengan posisi yang ngga enak.
pagi harinya, tinggalah seorang diri sang bocah.
agak siangan dikit, ikutan mati menyusul saudara-saudaranya.

begitulah kisah tragis bocah-bocah hamster gue. dan sekarang hamster gue kembali tinggal 2.
maaf kan aku ya bocah-bocah hamster, yang tidak bisa mengurus kalian dengan benar, semoga arwah kalian diterima disisinya. Amin


ini video atraksi tingting yang hiperaktif :

Rabu, 10 Desember 2008

futsal cewek?

hari ini, adalah hari yang ngga penting (menurut gue). dateng kesekolah cuma buat ngobrol-gosip-makan-minum-ngobrol-gosip-ketawa-dan gitu terus. sangat membosankan memang.
untuk menghilangkan rasa bosan dan penat itu, gue dan teman-teman gue, berniat untuk bermain futsal di futsal city. rencananya sih ipa lawan ips.

jam 11.00 tepat gue udah sampai di lokasi tempat kami akan bermain, padahal kami baru akan memulai jam 12.00, ya pastilah anak-anak yang lain belum datang.
akhirnya, gue dan firsa (dan dewi juga, tapi dia pulang duluan) nontonin anak cowoknya main (2ipa1 lawan 2sos1) udah berasa kayak anak ilang deh gue.

kira-kira jam 12.30an anak-anak baru pada dateng bergerombol. dan ternyata yang dateng anak sos semua. anak ipanya cuma 4 orang (itu juga kalo gue diikutin, sayangnya gue berniat tidak ingin main karena gue memakai rok span)
jam 13.00 pertandingan dimulai, ipa tetap kekurangan orang, dan akhirnya memutuskan untuk gambreng. setelah gambreng, pertandingan pun dimulai. peraturan tidak lagi menjadi halangan karena kami bermain asal-asalan. bola yang melintasi garis pembatas bukan lagi dianggap out, yang jadi tujuan kami adalah bagaimana bisa memasukan bola (dengan segala cara). bola yang kena tangan juga ngga dianggap pelanggaran.

sekitar setengah jam (perasaan sih ngga nyampe) kami semua kelelahan dan beristirahat. kemudian mulai dari saat itu, kami jadi orang yang sok kaya, menyewa pitch cuma buat ngobrol, ketawa, foto, main-main ngga jelas, dan hal-hal yang ngga penting lainnya.
dan satu lagi, ganggu anak cowok di pitch sebelah (bisa dibilang kunjungan ke pitch tetangga)

hal ini menjadi hal yang kedua kalinya bagi gue.
yang pertama sekitar hampir setaun yang lalu.
permainan antara credenza (kelas x) dengan villagers (2sos)
waktu itu kami menjadikan pitch sebagai tempat main benteng. dan kemudian pitchnya di jajah sama anak rdc yang kebetulan telah selesai bermain futsal disitu juga.

yah, memang kami sok kaya. main benteng aja pake sewa pitch. tapi kebersamaan kami itu yang membuat kami senang.

menurut pengalaman, cewek yang main futsal paling-paling hanya menghabiskan waktu 15-20menit untuk benar-benar bermain futsal (tetap tanpa peraturan) sisanya dihabiskan dengan hal-hal yang tidak berguna, entah main benteng, ngobrol, main petak jongkok, ataupun hanya main tendang-tendangan bola.
jadi buat para cowok yang mau main, jangan nyewa pitch lagi, karena sisa waktu yang kami punya masih banyak untuk dipakai. selamat memakai--


atas : icul

tengah (ki-ka) :firsa - dwity - dina - kiky - dinar - brenda - cita - okky

bawah (ki-ka) : me' - inda dan bola - ayas

Selasa, 09 Desember 2008

beauty gank

hm, kali ini gue mau sedikit cerita tentang beauty gank! hihi
ternyata makin hari makin sering gue mendengar kata-kata geng cantik, atau beauty gank, atau apalah itu.
ehm, sedikit perkenalan, beauty gank itu isinya inda, jojo, utie, sacha, aya dari kelas 2ipa1.


inilah kami
inda, jojo, utie, aya, dan leader kami


sacha maricha



gue juga ngga akan membahas secara spesifik perkenalan tentang beauty gank ini, karena udah dibahas sama 2 blog anggota geng cantik ini, jojo dan utie.
nama geng cantik atau beauty gank yang telah mempopulerkan beberapa kosakata baru dalam bahasa inggris ini ternyata makin banyak yang kenal haha

beberapa orang manggil "eh geng cantik" (iya, gue tau maksudnya pasti bercanda) trus ada lagi "oh si blablabla yang anggota beauty gank itu yaa?" (ya gue tau itu juga bercandaan) tapi secara tidak langsung, nama beauty gank ini makin dikenal. sampai kemarin, ada seorang alumni dari sekolah gue menyapa gue di msn, tapi ini tidak seperti biasanya, dia menyebutkan "ciee yang beauty gank" wooow sampai alumni saja tau loh (haha eksis bener ya kite)
bahkan, sampai di copy center aja ada tulisan geng cantik! (walaupun diurutan daftar utang) gimana ngga eksis coba haha


Ayumindya geng cantik XI IPA 1 LUNAS


sekian untuk laporan ke-eksis-an beauty gank!

with love,


indaaa-

Senin, 08 Desember 2008

2 hari yang melelahkan


Okay, semenjak gue dimarahin gara-gara pulang jam setengah 2 malem (ehm, pagi.) gue sekarang selalu ngabarin kemanapun gue mau pergi dan schedule-schedule gue.
That’s why 2 hari berturut-turut gue ngga di marahin.

Friday, 5 desember 2008 gue dan teman-teman gue, merayakan selesainya ulangan umum dengan menghadiri jiffest. Kita berkumpul di mcd jam 3 sore (rencananya) tapi yah namanya juga orang Indonesia, jamnya karet semua. Kira-kira kita baru berangkat jam 4 kurang. Gue, dina, dan dinar, naik mobil CR-V yang disupiri KIKY. Udah sok banget ngga mau lewat tol dengan alesan macet dan katanya ”paling nyampe-nya sama aja, kan tinggal lurus doang” . okay dengan ke-sok-tau-an kita semua, kita pun menghindari tol.
Sesampainya di grand indonesia,
Kiky : yeiy, kita udah nyampe
Gatau siapa : iyaa cepet juga ya kita ngga kena macet
Kiky : kita ke grand indonesia cuma dengan bermodal-kan seribu perak yeeeeiy!
*semuanya kegirangan*
Dina : eh telfon yang ada dimobilnya Ayas deh, udah sampe mana dia
Me : iya ini lagi di telfon
**
Me : ayas dimana?
Ayas : ini di senayan. Udah nyampe?
Me : ohh, udah, udah nyampe ditunggu yaaa
**
Kami pun kegirangan, karena sampai dengan cepat dan selamat.
Kiky : eh kita parkir langsung keatas aja biar deket sama blitz-nya
Gue : iya ya biar ngga jauh jalannya.
*kiky pun membawa mobilnya sampai ke deket blitz* akan tetapi, pas kita baru nyampe diatas, sang chairmate gue telfon dan berkata
Utie : met, dimana?
Me : ini lagi nyari parkir diatas tapi ya biar deket
Utie : gue juga met, lagi di basement
Me : basement? (agak bingung) yaudah ditunggu di blitz yaa!
Utie : blitz? bukan blitz met tapi XXI Fx!
-------------------------------------------------
Oh damn! Kita udah seneng-seneng sampe di grand indonesia ternyata harus keluar lagi dan pergi ke FX! Akhirnya sepanjang perjalanan dari grand indonesia ke FX dipenuhi oleh mobil-mobil yang (sepertinya) ingin hang-out.

muka kiky yang lelah menghadapi kemacetan dihari jumat

setelah sampai, seperti biasa kami menggunakan camera yang sedang nganggur.


seratus tiga puluh kah tinggi gue?


Disana kami tidak jadi nonton jiffest karena kehabisan tiket, akhirnya beralihlah kita ke twilight. Yah lumayan sih walaupun menurut gue, lebih bagus novelnya.



twilight, studio 3 seat C-5. FX XXI-



Tadinya kami berharap bertemu nicholas saputra (bukan gue sih yang pengen, tapi kiky) eh bukannya ketemu dia, malah ketemu jonathan mulya.
Setelah itu kami pun pulang (sampai rumah at 11pm)


***

Hari kedua. saturday, 6 december 2008, kita, i mean my girls. Ingin menghadiri acara seventeen yang diadakan di pacific place. Nah untuk 500 pengunjung pertama, bisa dapetin goodie bag! Di dalem goodie bag itu, ada crocs. Gue sama temen-temen gue yang agaknya seneng banget liat goodie bag itu, berencana untuk dateng 1 jam lebih awal, kali aja dapet itu crocs kan lumayan haha
Di hari ini, kita kumpul di rumah big mommy dan bergegas ke pasific place. Tiba-tiba, belum sampe gue dirumah kiky, dia udah sms dan berkata bahwa mobilnya lagi ganti oli selesai sekitar jam 10an.
Okay lah, kita menunggu jam 10an dengan harapan semoga ngga ada yang dateng sebelum acara dimulai (11.00am)
Jam 10.00 – mobil belum selesai
Jam 11.00 – mobil belum selesai
Jam 12.00 – mobil belum selesai
Jam 13.00 – mobil pun belum selesai
Akhirnya kita mendapat kabar, bahwa goodie bag yang berisi crocs sudah habis!
Drop deh mood kita-kita.
Belum selesai perjuangan kita, sekitar jam 5an, setelah nyalon. Gue, kiky, dina, utie, ayas, dewi, dwity, sacha, me’, dan dina bergegas menuju pacific place. Untuk masuk ke acara itu, kita memerlukan majalah seventeen, kebetulan ada sekitar 5 orang yang belum punya majalah itu. Terpaksa kita harus menghampiri setiap tukang majalah yang kami lewati.
Tukang majalah 1, kodam – habis
Tukang majalah 2, tomang tol – habis
Tukang majalah 3, pangkalan angkot – habis
Tukang majalah 4, deket tol – tutup
Akhirnya dengan ke-pesimis-an kita memutuskan untuk membeli tiket (kalo ada) on the spot.
Hampir sampai di tempat tujuan, ada yang nyeletuk.
kiky : eh kan kak kina punya tiketnya ya?
me : emang iya? (dengan bodohnya)
kiky : iya, emang lo ngga tau? Tapi palingan udah abis kan dibagiin ke anak kelas 3
me : wah yang bener? coba gue tanya dulu deh siapa tau ada.
dina : iya sekalian mintain 5 ya
*gue pun meng-sms kak kina dan berharap dia masih punya tiketnya*
me : kak kina, masih ada tiket buat yang ke seventeen ngga? Aku udah nyampe tapi ngga punya tiket jadi ngga bisa masuk. Kalo ada aku minta 5 ya kak
Kak kina : ada sih, tapi ngga 5 kayaknya disana dijual kok
Me : yaudah kak adanya berapa? Aku minta dong hehe, nanti yang lain beli *menggunakan prinsip ekonomi, dan ngga mau rugi*
Kak kina : hm 1 apa 2 gitu.
Dan akhirnya gue pun minta 2 ke kak kina, yang satu buat dincrit. Dan yang lain beli. Haha enak sekali bisa masuk tanpa harus ngeluarin uang.
Malemnya, kami kelaparan dan mencari makanan eh di urban kitchen ketemu si BCL dan suami barunya, ashraf. juga Maliq n d’essential.
Pulangnya, yang ikut di mobil kiky, nganterin tia kerumah uwaknya. Deket daerah kalibata. Apa emang itu daerah kalibata ya? Entahlah.
Seusai ngedrop tia disana, kita langsung pulang, tapi di perempatan daerah kalibata, kita di stop polisi (maksud gue, supirnya a.k.a kiky) oh sh*t meeeeen! Malem-malem ngantuk-ngantuk ria, kita malah ditilang. Gue ngga menceritakan secara spesifik kisah ditilangnya-si-kiky karena udah diceritakan di blognya. Tapi untungnya kita berhasil lolos tanpa bayar sepeserpun hihi-
Akhirnya kita selamat sampe rumah kiky, jam 11 lewat.
(sampai rumah setengah 12)

2 hari berturut-turut gue pulang diatas batas jam malam (sejak kapan gue punya jam malam?) tapi untungnya hal itu ngga membuat bokap gue marah, ato makin ngelarang-larang gue yang ngga-ngga (Alhamdulillah).